세상사는 지혜

Kutipan Bijak Xun Zi

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Lainnya

Dibuat: 2024-05-02

Dibuat: 2024-05-02 09:15

Kutipan Bijak Xun Zi

Xun Zi

Xunzi (荀子) (298 SM – 238 SM)

Seorang filsuf pada masa akhir Periode Negara-negara Berperang (戰國時代) di Tiongkok. Namanya Huang (況). Sebagai gelar kehormatan, ia juga dikenal sebagai Xun Qing (荀卿) atau Sun Qingzi (孫卿子).

Ia mengkritik Zaha dan Mencius, dan menyatakan bahwa kita harus kembali pada makna asli ajaran Konfusius. Namun, sebenarnya, konsep Li (禮) yang diusung Xunzi lebih menekankan aspek hukum dibandingkan Konfusius, dan dalam hal epistemologi, ia sangat dipengaruhi oleh Taoisme. Akan tetapi, karena alasan yang sama, ia juga dinilai sebagai penerus kritis berbagai aliran pemikiran pada zaman pra-Qin (先秦), sehingga ia disebut sebagai pembangun puncak pemikiran pra-Qin. Setelah itu, ia diakui sebagai filsuf Konfusius sejati pada masa Dinasti Han dan Tang, dan memberikan pengaruh tertentu. Namun, setelah filsuf besar Dinasti Tang, Han Yu, menyatakan bahwa ajaran Xunzi memiliki kekurangan, ajaran Xunzi ditolak bahkan dalam Neo-Konfusiusisme, dan ia kembali mendapatkan pengakuan pada masa Dinasti Qing.

Ajarannya berlandaskan pada pemikiran Konfusius (孔子), sehingga ia menekankan pentingnya menggunakan Ren (仁) untuk memengaruhi rakyat, serta mengelola masyarakat dengan membedakan tugas sosial masing-masing orang sesuai dengan Li (禮). Menurut konsep Li Zhi (禮治) yang ia usung, raja (orang berbudi luhur) harus memperhatikan rakyat dengan hati yang baik (仁) dan menggunakan 'tata tertib sosial yang disebut Li (禮)' untuk membedakan antara golongan bangsawan dan rakyat jelata, serta mengangkat orang-orang yang cakap, maka negara akan menjadi negara kaisar (Wang Dao Zheng Zhi). Akan tetapi, muridnya, Han Feizi dan Li Si, berpendapat bahwa raja tidak perlu bersikap baik (仁), tetapi cukup mengangkat para pejabat yang cakap dan menerapkan hukum dengan ketat, maka rakyat akan patuh dan negara akan menjadi kaya raya dan kuat (Pai Dao Zheng Zhi). Mereka mengkritik Wang Dao Zheng Zhi sebagai sikap munafik dan metode yang hanya bisa diterapkan pada masa damai dan aman, dan karena hal itulah kemudian lahir aliran Legalisme (法家).

○ Sekalipun jalannya dekat, jika tidak dilalui, maka tidak akan sampai. Sekalipun pekerjaannya kecil, jika tidak dikerjakan, maka tidak akan terselesaikan.

○ Jika satu langkah tidak terhimpun, maka perjalanan seribu li tidak akan tercapai. Jika aliran kecil tidak terhimpun, maka sungai dan laut tidak akan terbentuk.

○ Mencapai keberhasilan terletak pada ketekunan, jika mengiris dengan pisau lalu berhenti, maka kayu yang lapuk pun tidak akan putus, namun jika tidak berhenti mengiris, maka besi dan batu pun dapat ditembus.

○ Kuda yang cepat dapat menempuh seribu li dalam sehari, kuda yang lamban sekalipun jika tidak berhenti berjalan selama sepuluh hari, maka dapat menempuh perjalanan seribu li.

○ Orang yang berbudi luhur selalu tenteram dan memperoleh keuntungan, sedangkan orang yang gemar berfoya-foya dan bengis selalu dalam bahaya dan celaka.

○ Menganggap enteng kematian dan bertindak semena-mena adalah keberanian orang kecil. Menganggap kematian sebagai hal yang berat dan memiliki rasa keadilan serta tidak sembrono adalah keberanian orang berbudi luhur.

○ Siapa pun yang mau menasehati saya dan dengan tepat menunjukkan kesalahan saya, orang itulah guru yang harus saya hormati.

○ Suara sekecil apa pun pasti akan terdengar, perbuatan sekecil apa pun pasti akan tampak.

○ Jika melakukan kebaikan dan tidak menumpuk kejahatan, bagaimana mungkin nama baik tidak harum?

○ Sifat manusia pada dasarnya jahat. Sifat itu harus diubah melalui pendidikan dan aturan.

○ Pendidikan moral dapat menjadikan seseorang menjadi manusia yang lebih baik.

○ Rasio dan moralitas memainkan peran penting dalam mengatur perilaku manusia.

○ Kehidupan adalah proses perubahan dan harmoni.

○ Proses belajar tidak ada habisnya.

○ Keberhasilan bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang pertumbuhan batiniah.

○ Memahami diri sendiri adalah mengendalikan diri sendiri.

○ Masa muda harus dimanfaatkan dengan baik agar bermakna.

○ Menjaga ketenangan pikiran adalah awal dari kebijaksanaan.

○ Dunia terbuka bagi mereka yang berani.

○ Semangat adalah penggerak keberhasilan.

○ Tantanglah diri Anda terus-menerus untuk memaksimalkan potensi Anda.

○ Kehidupan kita dibentuk oleh pikiran kita.

○ Kegagalan adalah pelajaran menuju keberhasilan.

○ Hidup adalah perjalanan untuk menemukan makna sejati.

○ Setiap langkah, setiap langkah kecil menciptakan perubahan besar.

○ Kegagalan adalah teman setia dalam perjalanan menuju kesuksesan.

○ Percayalah pada diri sendiri agar orang lain juga mempercayaimu.

○ Jalani hari ini dengan baik, maka esok hari tidak perlu dikhawatirkan.


Komentar0