세상사는 지혜

Kutipan Bijak Lee Hoe-soo. Penulis Lee Hoe-soo

  • Bahasa Penulisan: Bahasa Korea
  • Negara Standar: Semua Negaracountry-flag
  • Lainnya

Dibuat: 2024-05-01

Dibuat: 2024-05-01 15:58

Kutipan Bijak Lee Hoe-soo. Penulis Lee Hoe-soo

Penulis Lee Hoe-soo

Yi Oesu (1946. 9.10. ~ 2022. 4.25.)

Yi Oesu adalah seorang penulis dan penyiar di Korea Selatan. Ia dikenal sebagai sosok yang eksentrik dan bijak, sehingga dianggap sebagai penulis yang berkarakter. Ia lahir pada tanggal 10 September 1946 di Sangbaek-ri, Myeon Sudong, Kabupaten Hamyang, Provinsi Gyeongsang Selatan. Ia lahir di rumah neneknya, dan namanya, Yi Oesu, berasal dari gabungan karakter Cina 'luar' (外) dan 'unggul' (秀), yang sesuai dengan urutan kelahirannya.

Beberapa novel yang ditulisnya antara lain 훈장 (Hunjang), 꿈꾸는 식물 (Kkumkkuneun Sikmul), 겨울나기 (Gyeoulnagi), dan 벽오금학도 (Byeokogumhakdo). Ia juga menulis beberapa kumpulan puisi, seperti '풀꽃 술잔 나비' (Pulkkot Suljan Nabi), '그리움도 화석이 된다' (Geuriumdodo Hwasogi Doenda), dan '그대 이름 내 가슴에 숨쉴 때까지' (Geudae Ireum Nae Gaseume Sumswil Ttaekkaji).

Selain itu, ia juga menulis beberapa esai seperti '내 잠 속에 비내리는데' (Nae Jam Soge Binae-rineunde), '날다 타조' (Nalda Tajyo), dan '하악하악' (Haakhaak).

○ Jika engkau tidak mewarisi apa pun dari orang tuamu dan tidak pula mewarisi apa pun dari surga, maka jalan hidupmu pastilahseperti jalanan yang tidak beraspal, pastilah bergelombang. Dan engkau pasti akan menemui banyak rintangan. Namun jangan takut. Setiap rintangan adalah sebuah pengalaman, dan setiap pengalaman adalah sebuah kebijaksanaan. Ingatlah, setiap keberhasilan selalu menunggumu di balik rintangan.

○ Bukan karena ada jalan sehingga aku melangkah, tetapi karena aku melangkah sehingga jalan itu terbentuk.

○ Jangan berharap dunia berubah, tetapi berharaplah dirimu yang berubah.

○ Bagi orang yang memiliki banyak keinginan di dunia, tamu tak diundang bernama kekecewaan dan kegagalan akan datang dan mendesaknya untuk menyerah, sedangkan bagi orang yang memiliki banyak keinginan pada dirinya sendiri, tamu undangan bernama keberhasilan dan harapan akan datang dan mendorongnya untuk terus berusaha.

○ Tuan dari hidupmu bukanlah dunia, melainkan dirimu sendiri.

○ Jangan berteman dengan orang yang selalu ingin mendapatkan banyak hal, tetapi tidak pernah ingin memberikan apa pun.

○ Orang yang selalu makan tetapi tidak pernah membuang kotorannya, karena kebiasaan itu, perutnya penuh dengan kotoran saja, maka orang itu dapat dianggap telah menyerah menjadi manusia.

○ Berusahalah untuk menjadi orang yang banyak merasakan daripada menjadi orang yang banyak tahu. Berusahalah untuk menjadi orang yang banyak menyadari daripada menjadi orang yang banyak merasakan.

○ Pengetahuan setinggi gunung pun dapat runtuh hanya karena sedikit kesadaran.

○ Dalam menjalani hidup, terkadang ada orang-orang yang secara mental belum dewasa, mereka menganggap orang yang memiliki pandangan dan pendapat berbeda dengan mereka sebagai 'orang yang salah' bukan sebagai 'orang yang berbeda'. Mereka biasanya tidak pernah mempertanyakan apakah dirinya sendiri yang mungkin salah. Mereka selalu menganggap diri mereka sendiri sebagai 'orang yang benar'. Kemungkinan mereka untuk berhasil sangat kecil.

○ Jangan menyerah. Hanya mereka yang pernah merasakan gigitan keputusasaan yang memiliki hak untuk memburu harapan.

○ Engkaulah pemilik waktumu.

○ Jangan bertanya padaku apa yang berwarna biru. Engkau yang berwarna biru adalah kebenarannya.

○ Ada pria yang menjadi orang tidak berguna karena patah hati, dan ada pria yang menjadi penyair karena patah hati.

○ Setelah kulihat kembali, aku telah berjalan sejauh ini sambil memanggul beban hidup yang seribu kali lebih berat daripada berat badanku.

○ Istri yang pandai mengurus suami tidak muncul begitu saja. Suami harus menciptakannya seumur hidup.

○ Tidak sulit untuk mengetahui jawaban atas kehidupan. Hanya saja sulit untuk mempraktikkannya dalam kehidupan. Pada pohon pemahaman, buah cinta akan tumbuh, dan pada rumput liar kesalahpahaman, duri kebencian akan tumbuh. Pemahaman menjadi matang ketika kita melihat objek dengan perspektif internal, dan kesalahpahaman muncul ketika kita melihat objek dengan perspektif eksternal.

○ Ingatlah bahwa semakin besar kecenderunganmu untuk melihat cinta yang kau cintai dengan perspektif eksternal, semakin besar kemungkinan kesalahpahaman.

○ Jika terlalu menekankan perspektif eksternal, kau akan mengabaikan nilai internal dari orang yang kau cintai.

○ Cinta sejati ada di dalam hati, bukan di luar hati.

○ Setiap kekurangan yang dimiliki orang yang kau cintai dapat dijelaskan dengan indah jika dilihat dengan perspektif internal. Pikirkanlah kasus kain pel. Jika dilihat dengan perspektif eksternal, kain pel terlihat sangat rendah, tetapi jika dilihat dengan perspektif internal, kain pel terlihat sangat mulia. Kain pel harus mengorbankan dirinya sendiri untuk membersihkan kotoran yang menempel pada benda lain. Memahami berarti memilih untuk menjadi kain pel.


Komentar0